Sabtu, 30 Januari 2010

BLITETOOTH, Teknologi Komunikasi Wireless


BLUETOOTH, Teknologi Komunikasi Wireless
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter).(ISM adalah band (Industrial Scientific and Medical) bebas lisensi yang ditetapkan oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC). FCC menetapkan undang-undang yang mengatur pengoperasian piranti LAN nirkabel. Band ISM berada pada lokasi mulai dari 902 MHz, 2.4 GHz dan 5.8 GHz dengan lebar yang bervariasi dari sekitar 26 MHz hingga 150 MHz.)







Spesifikasi bluetooth menyediakan definisi link layer dan application layer sehingga mendukung aplikasi data dan suara. Teknologi bluetooth juga dapat menembus benda padat dan bersifat omni-directional sehingga tidak memerlukan posisi line-of-sight seperti pada inframerah. Keamanan merupakan prioritas utama dalam pengembangan spesifikasi bluetooth.Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bercacam-macam.KEUNTUNGAN TEKNOLOGI BLUETOOTH Teknologi bluetooth memiliki fitur-fitur utama ketangguhan (robustness), kebutuhan daya yang kecil (low power consumption) dan biaya yang murah. Perangkat Bluetooth menghindari interferensi dengan sistem lainnya dengan cara mengirimkan sinyal yang sangat lemah, berkisar 1 milliwatt. Sebagai perbandingan, kekuatan telepon selular dapat memancarkan suatu sinyal 3 watH








Teknologi bluetooth saat ini telah mengglobal dan menjadi standar untuk menghubungkan berbagai device elektronik, mulai dari mobile phone, portable computer, mobil, stereo headset, sampai MP3 player dll. Bluetooth juga memiliki konsep unik “profile”, sehingga memungkinkan produk untuk dapat bekerja tanpa menginstall driver, selain itu Bluetooth juga menyediakan layanan sekuritas built-in. Terdapat 3 mode sekuritas pada spesifikasi bluetooth, yaitu :Mode Keamanan 1 : non-secureMode Keamanan 2 : service level enforce securityMode Keamanan 3 : link level enforced securityDevice security levelnya terbagi menjadi 2, yaitu : trusted device dan untrusted device, sedangkan service security levelnya terbagi menjadi 3, yaitu :a. Service yang membutuhkan authorization dan authenticationb. Service yang hanya membutuhkan authenticationc. Service yang terbuka untuk semua deviceSelain layanan sekuritas yang memadai, teknologi bluetooth relatif mudah digunakan karena Bluetooth tidak memerlukan kita untuk melakukan apapun yang khusus untuk membuatnya bekerja. Perangkat menemukan satu sama lain dan mulai membunyikan suatu percakapan tanpa masukan pengguna sama sekali. Bluetooth juga mendukung kemampuan ad hoc, yakni jaringan sederhana di mana komunikasi terjadi di antara 2 perangkat atau lebih pada cakupan area tertentu tanpa harus memerlukan sebuah access point atau server.











Teknologi bluetooth juga sangat mendukung aplikasi synchronous dan asynchronous, sehingga memudahkan untuk mengimplementasikan device-device (perangkat-perangkat) yang saling berbeda untuk berbagai macam layanan, misalnya seperti suara dan internet. Selain itu, karena sinyalnya dapat menembus benda padat dan bersifat omni-directional, maka tidak memerlukan posisi line-of-sight seperti pada inframerah.Teknologi bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Selain itu, sistem bluetooth juga mendukung bridging jaringan, misalnya mobile phone yang menggunakan chip bluetooth dapat menggubungkan piconet lokal dengan jaringan GSM global.






Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang, antara lain di bidang semiconductor manufacture, PC manufacture, mobile network carrier, perusahaan-perusahaan automobile dan airlines tergabung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth, beberapa di antaranya yaitu Compaq, Xircom, Philips, Sony, BMW, Puma, NEC, Casio, Toshiba, Boeing, dsb












PERKEMBANGAN BLUETOOTH




Spesifikasi bluetooth dikembangkan pada tahun 1994 oleh Jaap Haartsen dan Sven Mattison yang bekerja pada Ericsson Mobile Platform di Lund, Swedia. Pada saat itu Ericsson mengkaji teknologi radio pengganti kabel dengan daya dan biaya rendah agar dapat digunakan pada berbagai perangkat konsumen. Selain itu juga karena kebutuhan-kebutuhan lain, antara lain jejak memori (footprint) kecil untuk digunakan pada perangkat berukuran kecil, kebutuhan untuk melakukan transmisi data dan suara jika mungkin secara bersamaan dan kemampuan untuk bekerja di seluruh dunia.Pada tanggal 20 Mei 1998, Ericsson, Intel, IBM, Toshiba dan Nokia membentuk Bluetooth Special Interest Group (SIG). SIG merupakan representasi dari Amerika, Eropa dan Asia dari berbagai segmen industri. SIG dimulai dengan standarisasi lingkungan untuk membuat standar de facto untuk interoperable antarmuka radio dan software jarak dekat. Bluetooth 1.0 dan 1.0B


Bluetooth versi ini memiliki banyak problem dan masih ditemukan kesulitan untuk membuat produk yang interoperable. Pada versi ini, dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device Address (BD-ADDR) transmisi pada saat proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan, selain itu keamanan pengguna tidak terjamin, dan juga penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan.Bluetooth 1.1 dan 1.2 (Oktober 1999)



Digunakan masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR) untuk melindungi pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker. Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat menggunakannya. Adaptive Frequency Hopping (AFH) digunakan dalam hopping sequence untuk memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi(AFH bekerja dengan cara mendeteksi device-device yang lain yang ada dalam spektrum dan menghindari frekuensi yang digunakan oleh device-device tersebut).



Diperkenalkan Enhanced Data Rate (EDR) untuk mempercepat transfer data. Dengan EDR dimungkinkan kecepatan transmisi menjadi tiga kali lipat bahkan sampai 10 kali lipat pada kasus tertentu. Berkurangnya kompleksitas multiple simultaneous connection dengan menggunakan bandwith tambahan. Penggunaan


Menyediakan informasi tambahan selama prosedur inquiry untuk mengijinkan filtering device yang lebih baik sebelum koneksi dilakukan. Berkurangnya konsumsi daya ketika device berada pada mode sniff low-power. Memungkinkan kunci enkripsi untuk direfresh, sehingga memungkinkan enkripsi yang lebih baik. Selain itu juga memungkinkan pembentukan koneksi bluetooth yang aman secara otomatis ketika interface radio Near Field Communication (NFC) tersedia (NFC=Salah satu teknologi wireles yang berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan kapasitas 212 kbps dengan range jarak 0-20 cm dan range frekuensi 13,56 Mhz.).





Protokol-protokol bluetooth dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan menggunakan teknologi bluetooth. Gambar selengkapnya dari susunan stack protokol-protokol bluetooth dapat dilihat pada Gambar 4.1. Layer‐layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol‐protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Pada protokol‐protokol layer atas digunakan tanpa melakukan modifikasi. Dengan demikian, aplikasi‐aplikasi yang sudah ada dapat digunakan dengan teknologi bluetooth sehingga interoperability akan lebih terjamin.

Terdapat 3 buah physical layer yang sangat penting dalam protokol arsitektur bluetooth, yaitu :a. Bluetooth radio : merupakan lapisan terendah dari spesifikasi bluetooth. Lapisan ini mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perangkat transceiver yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz ISM. b. Baseband : merupakan lapisan yang memungkinkan hubungan RF terjadi antara beberapa unit bluetooth membentuk piconet. Lapisan ini melakukan prosedur pemeriksaan dan paging untuk sinkronisasi transmisi frekuensi hopping dan clock dari perangkat bluetooh yang berbeda.c. Link Manager Protocol (LMP) : merupakan lapisan yang bertanggung jawab terhadap link set-up antar perangkat bluetooth. Hal ini termasuk aspek sekuriti seperti autentifikasi dan enkripsi dengan pembangkitan, penukaran dan pemeriksaan urutan paket dari lapis baseband. ARSITEKTUR-RADIOBluetooth berkomunikasi pada frekuensi 2,4 GHz yang telah ditetapkan oleh FCC (Komisi Komunikasi Federal) sebagai band bebas lisensi untuk penggunaan alat industri, medis dan ilmiah (ISM/Industrial Scientific and Medical). Penggunaan spektrum frekuensi 2,4 GHz secara global belum diatur, namun ada beberapa persyaratan yang harus diikuti dalam penggunaannya, yaitu meliputi :a. Spektrum dibagi menjadi 79 kanal frekuensi (walaupun beberapa negara seperti Perancis dan Spanyol hanya menyediakan 23 kanal frekuensi saja)b. Bandwith dibatasi sampai 1 MHz per kanal (channel)c. Penggunaan frekuensi hopping dalam metode pengiriman datanyad. Interferensi harus dapat diatasi dan ditangani dengan baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar